PEMBANGUNAN DRAINASE DI DESA PULO JANTAN MERESAHKAN WARGA.

Warta tegas.com. Labura
Pembangunan di sektor apa saja pasti bertujuan untuk mempermudah, memperlancar , memperindah, membuat nyaman dan ahirnya memakmurkan.

Itulah kenpa pemerintah di era ini menggelontorkan dana yang sangat besar untuk pembangunan agar dapat merata hingga sampai ke desa desa terpencil sekalipun.


Lain halnya pembangunan yang ada di dusun IV bangun sari I Desa Pulo Jantan Kecamatan NA IX – X Kabupaten Labuhan Batu Utara Sumut.
Pembangunan Drainase sepanjang 30 meter dengan kedalaman awal 60 centi meter dan kedalaman di ujung parit mencapai 2 meter ini sangat meresahkan warga.

Pasalnya Drainase yang di bangun dengan menggunakan dana desa sebesar 246 juta ini melintasi tanah warga dan tepat berada di samping rumah warga dan tanpa pagar pembatas , sehingga di khawatirkan bila ada anak kecil yang bermain dan masuk ke dalam Drainase tersebut. terutama pada waktu hujan maka bisa di pastikan tewas terseret air. Pemilik tanah Ismanto ketika di temui wartawan menjelaskan ” saya selaku pemilik tanah ini merasa sangat keberatan atas pembangunan Drainaseini. Kalaupun ini program pemerintah tapi kenapa tanpa adanya basa basi dan tanpa ada minta izin kepada saya tiba tiba saja di bangun Drainase ini.

di samping Drainase ini sangat membahayakan keluarga saya karna tidak adanya pagar pembatas , lagian bentuknya juga centang perenang seperti tidak pakai perencanaan dan gambar. Masa kayak gitu. Lalu kalau anak saya jatuh ke dalam Drainase ini siapa yang bertanggung jawab? Sementara saya tanyakan kepada kepala tukang hanya di jawab , tidak tau dan nanti aja waktu serah terima proyek ini katanya” Tutur Ismanto dengan nada geram. Sementara kepala desa Pulo Jantan yang merangkap sebagai pemborong proyek pembangunan ini, ketika di konfirmasi awak media tidak bersedia memberikan keterangan bahkan terkesan mengelak dan menghindar. Bahkan berulang kali di telpon tetap tidak mau menerima. Namun sebagai wartawan warta tegas yang selalu mendapat bimbingan dari redaksi , kami tidak menyerah .

Awak media mencoba menghubungi pengawas bangunan proyek ini Sajiman ,.
Sajiman menerangkan bahwa yang pegang proyek ini langsung di borong oleh kepala desa yaitu Pak Ali Ritonga , dan saya tidak tahu menahu tentang masalah ini. Silahkan tanyakan langsung kepada Kades, imbuhnya.


Sementara ketika awak media menghubungi Lewat telpon kepada konsultan arsitek Tarihoran guna konfirmasi untuk perimbangan berita, tetap saja tidak mau menerima telpon dari wartawan bahkan selalu di rijek . Di .w.a juga tidak di balas. Terakhir usaha awak media mencari tahu nomor telpon kepala tukang bangunan , namun tetap saja hasilnya sama dan tidak mau menerima telpon dari wartawan warta tegas. Sebagai wartawan, kami merasa
Ada keanehan di proyek ini , baik pembangunannya yang tidak ada keindahannya, kemudian safety atau pengaman yang di abaikan seakan asal jadi dan di duga kuat rentan KKN. Kami sebagai sosial control akan. Tetap tanpa lelah mengawasi, membongkar lalu melaporkan temuan temuan yang mencurigakan seperti ini. Muhammad Dahan melaporkan

0Shares

Pos terkait